Feeding is another Struggle : Notes from Heart Mamma


Courtesy Family Food on the Table

Katanya, Feeding your baby gives you the most romantic feeling ever of being a mom. Perkataan ini agaknya benar adanya hanya saja untuk Heart Mamma, romantic feeling biasanya berpadu dengan kepanikan, kegelisahan disertai ketakutan ini itu. Feeding normal baby saja boleh dikatakan adalah perjuangan yang keras, membuat plan dan list daftar makanan-makanan yang harus diperkenalkan, menghitung kalori, trial and error fingerfoods serta membuat makanan menjadi menarik dan lezat untuk disantap si buah hati.


Salah tingkah baru ngabisin Biscottino coklat :)

Okay, sementara untuk Heart mamma yang CHD Warriornya sudah memasuki bulan ke 6+, daftar panjang di atas harus ditambah dengan berbagai macam rutinitas seperti diantaranya filtering jenis-jenis makanan yang memiliki kalori tertinggi dan juga disukai. CHD Warrior biasanya adalah sosok-sosok yang appetitenya kurang, pun jikalau mereka punya selera makan yang tinggi, makanan dan minuman yang mereka konsumsi tidak bisa empty kalori, karena kondisi jantung yng impaired membuat jantung bekerja lebih keras dan membakar kalori lebih cepat jadi mereka membutuhkan kalori lebih banyak (so, jangan heran ya anak anak dengan CHD memang biasanya agak ramping dibandingkan anak anak lain)

Kegelisahan ini jugalah yang menggangguku, memasuki ulang bulan ke 16 Dario semakin hari semakin picky dan kerap membuang makanannya. Sebenarnya anakku bukanlah anak yang rewel hanya saja dia tetap anak-anak yang kalau tidak suka dengan makanannya ya jangan harap mau buka mulut, buat ketawa aja aja dia enggan( takut mamanya meyorongkan suapan demi suapan makanan yang dia benci). Sejatinya Dario adalah anak dengan selera makan tinggi (untuk ini Alhamdulillah) hanya saja dia susah move on dan suka makan makanan yang itu itu saja dan tergantung brand pula (untuk di Italia,Alhamdulillah baby foods yang branded juga ga mahal-mahal banget) jadi, yah sejak umur 8 bulan hingga sekarang makanan kesukaannya pasti : bubur Multicereals dengan Ayam dan kaldu sayuran, Minyak zaitun, keju Parmigiano/Grana Padano dan tentu saja fortifier : NEK. Sejak umur 8 bulan, dia sudah saya perkenalkan dengan bermacam-macam protein hewani seperti Ayam, kalkun, Domba, kambing, Sapi muda/tua, Kuda, Kelinci dan juga protein nabati : Brokoli, Wortel, Bayam,dst. Tapi ya itu kembali lagi bahwa dia suka sekali dengan ayam, kadang mau makan kelinci dan kalkun ketika mood lagi bagus.

Umur 16 bulan, normally anak-anak sudah mampu makan makanan yg bertekstur termasuk biskuit, buah masak dan sayuran masak, tapi anak saya kerap choking alias tersedak yang membuat saya takut setengah mati makanannya masuk ke paru-paru karena riwayat aspirasi yg dia punya. Akhirnya hanya beberapa kali dalam seminggu pasca recovery dari bronchiolitis dia saya cobakan makan makanan bertekstur. Salahkah saya? kerap pertanyaan ini muncul dalam benak, saya khawatir dia akan terus tertinggal tapi saya pun harus realistis bahwa hal terpenting adalah dia mau makan makanan yang kalorinya cukup tinggi untuk memastikan tubuhnya mendapatkan kalori yang dibutuhkan.

Sebagai heart mamma, saya tahu konsultasi gizi untuk tumbuh kembang CHD warrior sangat penting hanya saja di Italia slot konsultasi yang diberikan tidak banyak. Pasca Open heart kali kedua (Unifokalisasi), dietitian memberikan detail makanan lengkap dengan menu hari demi hari, tapi saya tetap harus berimprovisasi karena beberapa hal termasuk karena Dario tidak suka dan poop yang cenderung mengeras (which is really dangerous for CHD Warrior).

Googling untuk mencari solusi baby-weaning tak banyak membantu, dan hal yang sudah diketahui oleh Heart Mamma biasanya sering diulang-ulang dan magic wordsnya adalah : konsultasikan pada pediatrician dan dietitian anak anda. lagi lagi tak banyak membantu, karena sejatinya dokter pun tidak yakin bagaimana anak dengan CHD bisa mengalami kenaikan berat badan yang signifikan sehingga bisa mengejar ketertinggalan milestones. Fyi. Congenital Heart Disease adalah penyakit yang sangat sangat berbeda kasus per kasus, seorang anak misalnya bisa saja memiliki Tof tapi pasti tidak akan sama dengan anak lain yg memilki Tof meskipun secara garis besar mirip. Anatomi tubuh dan cari tubuh berkompromi terhadap jantung yg 'impaired' akan sangat berbeda pada masing-masing individu, so jangan heran ketika ada anak Tof yang tumbuhnya tambun tapi kulitnya slightly coloured ( agak gelap/membiru) dan ada juga yang kurus tapi kulitnya pink seperti anak kebanyakan.

Solusi paling mumpuni yang biasanya diberikan dokter anak adalah menambahkan fortifier di setiap makanan anak dan ini sudah saya lakukan. Sejak Dario di follow up oleh Tim RS Padova yg diketuai Prof Milanesi, Dario diizinkan untuk sekaligus mengkonsumsi dua fortifier seperti MCT oil dan juga NEK. MCT dan NEK ini mirip hanya saja NEK memiliki kalori lbh tinggi dan berbentuk tepung sehingga cocok untuk dicampur pada makanan. Apakah fortifier cukup membantu? hhmm pertanyaan yg tough. Jawabannya : ya cukup membantu meskipun kenaikan rata-rata per bulan hanya beberapa ratus gram saya, saya rasa itu tetap dinilai sebagai sebuah progress

Sebagai seorang ibu baru yang anak pertamanya memilki kondisi medis yang kompleks, saya terkadang merasakan kehampaan luar biasa ketika hal-hal yang saya usahakan tak kunjung membuahkan hasil, mungkin saya adalah sosok yang suka ngotot, tp kengototan inilah yang dulu berhasil menyelamatkan dia. Kalau saya tidak ngotot membawa Dario ke Italia, saya yakin dia tidak akan ada di sisi saya lagi saat ini. Namun sikap ngotot saya ini sekarang mungkin sudah tak berguna, atau mungkin saya harus membiarkan semua berjalan apa adanya, naturally..

hhmmm, jawabannya.. Saya harus berusaha lebih keras termasuk re-planning meal time dan juga komposisi makanannya. At the end for me, to 'Let it go' means to 'Have a go!"

Semoga kita para ibu tak cepat menyerah dan berputus asa ya, Menjadi seorang ibu adalah tugas mulia dan sebaiknya be the best one instead of the mediocre one... We just have to keep doing great, coz that's what we are, superheroes called Mom :)

2 comments

  1. aaakkk Darioo... maeme smpe blepotan gitu.. hhee
    tambah gemes lhohh.. hhee
    semangat buat mbak Kiky.. ^_^

    ReplyDelete