A Day Out to Caorle-Lungomare : The Charm of An Urban City by The Beach




Ciao
So, sabtu lalu 27 Maret kami mendapat saran dari seorang teman baik : Marco Trevisan untuk menyambangi Caorle, sebuah kota di pinggir pantai yang jaraknya dekat sekali dari San Dona di Piave. Caorle kata beliau adalah kota pantai yang 'Italia banget'. Tadinya kami ingin cuss ke Jesolo, sebuah kota pantai lain berjarak 15 menit perjalanan namun menimbang Kredibilitas si kawan ini sebagai traveller spesialis pantai yang notabene sudah mengunjungi banyak pantai-pantai cantik di dunia kamipun jom berangkat. Dia secara khusus juga sudah pernah berkunjung ke pantai-pantai di Asia termasuk Bali, menurutnya Jesolo mirip pantai di Asia, jika kami ingin sesuatu yang otentik Italian maka berkunjunglah ke Caorle. 

Benar saja, Caorle memang indah dengan khas Italian corner nya, saya jadi merasa masuk ke scene film asing dengan Italian town yang memang mirip lokasi shooting film. Kota ini kecil tapi indah, peninggalan sejarahnya juga spektakuler dan peradabannya konon lebih tua dari Venetian Republic (wajahnya Venice). Yuks mari kita intip!

From visitcaorle.com
Caorle adalah nama lain dari kota tua yang dulunya bernama Caprulae. Caprulae adalah sebutan untuk pengikut dewi Capris. Kota kecil ini konon katanya telah ada sejak 1 abad BC (Sebelum masehi), yes Before Christ yang artinya kota ini lebih tua dari kota Venice. Caorle adalah gambaran peradaban Romawi kuno di antara pengaruh Venetian di kota-kota lain di pesisir Veneto. Back then, kota ini biasa menampung pengungsi dari Concordia Sagittaria selama masa Invasi Kaum Barbar (300-700 A.D/Masehi).

from turismo.caorle.eu
Tidak sulit mencapai Caorle dari kediaman kami karena signs strada (jalan) menuju Caorle jelas sekali. Jalanan yang ditempuh banyak belokan tidak lurus seperti perjalanan ke Treviso namun terasa lebih cepat sampai karena memang jarang ada traffic jam jika bepergian di musim semi, beda lagi kalau summer, mashaAllah lebih cepet jalan kaki ke Caorle kayaknya (versi suamiku, ihihi)

Kami sampai di Caorle agak telat, berangkat ba'da dzuhur waktu italia dengan semangat 45 suamiku bilang, kita bisa! Ya kali ini kami berangkat ke tempat yang kami berdua belum pernah kunjungi sebelumnya. Suamiku agak deg-degan memang takut salah jalan karena banyak simpang bingung di tengah jalan (bukan di Pekanbaru aja yg eksis simpang bingung :D). Menyiasati simpang bingung memang butuh kesabaran, karena bukan seperti di Indonesia yang kalau salah jalan bisa mutar dimana-mana seenak jidat. Di Italia yang salah masuk jalur dan salah belokan harus meneruskan perjalanan sampe ada jalur ke tempat semula, ini bukan main-main kalau melanggar ya ga kena priiit sih sm pak polisi, cuma siap siap aja datang tagihan penalty ratusan euro ke rumah anda (kami sudah pernah soalnya :))

Begitu sampai di sebuah simpang yang di dekatnya ada eco-park kami langsung hendak parkir karena berpikir Caorle pasti tak jauh dari tempat parkir itu. Setelah mobil sudah diparkir, stroller sudah dikeluarin dan kami sudah ready to have fun go mad eh baru sadar bahwa Caorle (pusat kota dan tepi laut) masih jauh dan kami masih harus berjalan beberapa kilo (lap keringat*). Perjalanan sempat dibarengi adu mulut saya dan suami tentang belokan mana yang harus diambil tadinya hingga akhirnya kebab pun menjadi juru damai siang itu.. asekk.. :D

Sepanjang perjalanan menuju pusat kota dan tepi laut, kami menyaksikan pemandangan kota Lagoon yang elok nian. Boats nangkring di dock, warna-warni rumah bergaya italian classic dan tentunya aroma air garam membumbung di udara..nah..ini dia ni, laut sudah dekat. (betulin mantel*)



Minggu itu adalah akhir pekan yang cloudy dan windy, tak jarang angin menyapu kencang wajah kami tapi eitss ga bercampur debu. Udaranya segar sekali tak heran Caorle adalah salah satu destinasi wisata untuk keluarga yang terkenal. Orang biasanya datang berbondong-bondong ke Caorle dengan Camper yang juga membawa sepeda, yes Caorle jadi track cycling keluarga yang asik.

Kami lanjut jalan, aroma seafood di mana-mana. Tergiur memang tapi jalan-jalan kami judulnya travelling hemat dan tepat, jadi yah nanti dulu buat foya-foya makan seafood all you cant eat. Nanti, ada waktunya.. jadi ingat quote dari Oprah Winfrey : You can have it all, but you can have it all at once :D

Kami sempat jalan memutar melewati waterpark Caorle, berpikir bahwa arah tersebut akan memandu kami ke waterfront, salah kaprah dan kami harus berjalan lebih jauh lagi, sampai akhirnya terlihatlah garis pantai yang di ujungnya tampak sebuah gereja berdiri megah, Il Santuario della Madonna dell'angelo ( The Church of Blessed Virgin of The Angel on The Sea). Wah mashaAllah bagus sekali, ditemani angin yang sejuk yang kehangatan sinar matahari, this is really a good day!





Berjalan lebih dekat ke arah gereja, kami sampai pada path way di depannya, The Church of Blessed Virgin of The Angel on the Sea adalah gereja yang sudah berusia ribuan tahun, namun di restorasi besar-besaran pada abad ke 18 karena kerap hancur diterpa gelombang pasang. Gereja ini dibuka untuk umum, ada beberapa koleksi yang bisa dinikmati dan mungkin menambah iman kristiani. Kami memutuskan untuk sightseeing di luarnya saja.

Konon Gereja ini memiliki legenda dimana sekelompok pemancing menemukan sebuah patung kecil dari Bunda Maria dan Yesus, ketika hendak membawa ke cathedral, sekelompok orang ini kesulitan membawa patung tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk memanggil beberapa anak kecil untuk membawanya. Kepolosan anak-anak telah berhasil membawa patung tersebut ke Cathedral. Legenda lain menyebutkan bahwa Gereja ini merefleksikan penjagaan Bunda Maria pada para pemancing dari keganasan lautan.



Il Santuario della Madonna dell'angelo


autostrada in front of The Church
Setelah melihat gereja dari dekat kami lantas berputar dari belakang gereja. Jejeran batu-batu penghalang gelombang pasang tertata rapi dan memantulkan sinar matahari. What a lovely view!

Pathway belakang gereja


Bebatuan Cadas ini bukan hanya tertata rapi tapi beberapa juga diukir oleh artist-artist (bukan artis yee :D) kenamaan pada sekitar tahun 1990an. Luar biasa apik sekali karya mereka. Thumbs up!





Berputar dari Belakang Gereja searah jarum jam, kita akan menuju downtown dengan Landmark Roman Cathedralnya yang breathtaking, sementara jika kita berbalik, pemandangan waterfront dengan Gereja tadi juga luar biasa. Takjub*


Dari pathway menuju old town centre, kami harus menaiki tangga. Jadi pathway sebenarnya menjadi semacam penghalang merembesnya air laut ke pusat kota dan juga membuat scenery menjadi lebih menarik.

tempat nongkrong sejenak, dengan posisi yang agak tinggi, kita bisa menyaksikan scenery kedua Landmarks


Cattedrale di Santo Stefano e Campanile



Pusat kota Caorle sering disebut juga Old town centre atau Little Venetian dan Little Italian Corner. Landmark dari Old Town Centre adalah Cattedrale di Santo Stefano (Cathedral of St Stephen). Cathedral yang menjadi pusat perhatian dengan taman-taman terbuka di sekelilingnya adalah peninggalan bangsa Romawi kuno yang mendiami daerah ini 1 abad sebelum kelahiran Isa Almasih. Cathedral fenomenal ini bergaya roman-bizantium klasik namun campanile (bell tower)-nya memiliki bentuk cone terbalik yang menjadi daya tarik tersendiri. Di Gereja terdapat banyak peninggalan penting Gereja katolik di antaranya altar emas dan lukisan 'The Last Supper' dari Greggorio Lazarini.
Jangan heran jika berkunjung kemari, rumah bergaya klasik italia di cat warna-warni, ini adalah kekhasan Venice, tak banyak kota di Italia yang perumahannya di cat apalagi dengan warna-warna cerah, biasanya Italian lebih suka nuansa pastel, meski begitu bentuk rumah relatif sama :))
Mengapa disebut 'Little' karena memang ya pusat kotanya tergolong kecil, mirip sebuah kompleks perumahan (memang sejatinya Italians suka hal yang serba kecil, lihat saja mobil favorit mereka, SMART). Deretan toko pernak-pernik, bar, restoran, bakery and pastry shop hingga gelateria (gerai es krim) berdekatan satu sama lain dan tetep antrian mengular deh kalau weekend.



Pusat penjualan barang barang religi

Open tables restaurant

Old town centre

Old town centre

Old town centre, full on weekend


Tik Tok Tik Tok, waktu cepat saja berlalu, tak terasa hampir pukul 6 sore waktu Caorle, saatnya cuss balik ke San Dona, tapi sebelumnya kami pengen naik komidi putar, eh tak dinyana antriannya gila panjang bener.. Yasud, kami melipir saja ke bar terdekat untuk menikmati es krim amarena (manisan cherry) dan akhirnya betis siap lagi dibawa jalan jauh menuju eco-park :D

komidi putar


gelato di amarena
Sampai juga di penghujung cerita kita. Anyway, what a lovely day we had. I hope you guys reading this can feel it too.. 
Sebelum berpisah, ada Italian phrases yang bagus :
"Aiutati che Dio ti aiuta" - Help yourself and God will help you
We should not be dwelling in the pain because surely there is hope and happiness in front, it's just maybe we can't see it (yet)! 

Ciao
For more info of having vacation in Caorle : Visitcaorle

ps: All photos are mine except if I indicate otherwise. Thanks





4 comments

  1. Kyyaa... mbak.e baca ini postingan kerasa di bawa ke Caorle juga. Hhee
    Subhanaallahh indah banget pemandangannya mbak. Beneran cantik bin cakep sekali.

    Nice sharing mbak.e ^_^
    Moga kpan2 juga bisa mrasakan atmosfir brada di Caorle hhhee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi rohma.. iya betul, cantik ya.. inshaAllah kamu bisa kesini nanti siapa tahu mau honeymoon kan..ihihi

      Delete
  2. cakeeep banget viewnyaa :D
    rapih bersih banget ya sepertinya, dibatu-batuannya itu juga gak ada coretan2 tangan, di sini ma aku masih sering nemuin coret2an anak anak alay kalo orang bilang kwkw

    Caorle, smoga suatu saat bisa kesana :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi mbak rusydina, terimakasih udah mampir loh..
      Iya mbak, disini mah kena penalty kalo coret-coret dan gimanapun pasti ketahuan..

      Amiin, inshaAllah bisa kesini ya mbak, singgah ke tempatku yah :D

      Delete